Secangkir Duka

diluar sana kekeringan
mengamuk rubuhkkan pondasi waktu
Musim
tak lagi beralih
namun berkejar-kejaran
menjemput giliran

tak lagi kenal waktu
tak pula sadari jemu

disini kami mengulum lirih
namun masih akan kami syukuri
karena masih basah
walau hanya secangkir duka
tapi ini lebih berarti
pun daripada tidak sama sekali

>di kota mati! * Nawang Wulan<

0 komentar:

Posting Komentar

About Me

Foto saya
Perempuan Muslim, yang pedulih bahwa cinta dan kasih itu penting bagi umat manusia