Gagasan:
Penanganan
korupsi hingga kini masih belum mampu menentramkan hati rakyat. Terbongkarnya
kasus-kasus korupsi semakin menunjukkan betapa lemahnya aparat hukum dan
pemerintahan kita selama ini. Kerugian negara akibat tindak korupsi semakin
menyengsarakan rakyat. Kesejahteraan yang mestinya bisa kita rasakan dan
nikmati saat ini hanya sekedar mimpi yang kian sulit terwujud.
Menghadapi
situasi semacam ini perempuan tidak boleh berdiam diri. Anak-anak tidak
selayaknya terkontaminasi virus korupsi yang sudah merebak di seantero negeri.
Perempuan harus mampu menegakkan marwahnya dengan berfungsi sebagai penjaga
moral bagi semua orang yang terlibat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kepada
anak-anak, suami, saudara lelaki bahkan terhadap sesamanya, perempuan harus
memberikan pemahaman bahwa melakukan korupsi sama dengan mencuri hak orang lain
yang bakal menyengsarakan seluruh anggota masyarakat secara luas. Perempuan
harus bergerak dan segera memosisikan dirinya bukan hanya MENOLAK korupsi tapi
sekaligus juga MENENTANG segala bentuk perilaku korup. Bukan untuk dirinya
sendiri tapi untuk seluruh anak-anak Indonesia. Mereka harus mendapatkan
Indonesia yang lebih baik mulai dari sekarang.
Perjuangan
itu kini bisa dimulai, gerakan moral Perempuan Menentang Korupsi yang merupakan
bagian dari Gerakan PMK (Puisi Menolak Korupsi). Lewat Perempuan Menentang
Korupsi kaum perempuan dapat mewujudkan penentangannya lewat karya puisi yang
akan kami terbitkan dalam buku antologi puisi secara khusus. Kami mengharap
bukan hanya penyair perempuan yang tergerak untuk berkontribusi. Sebanyak
mungkin perempuan dari berbagai strata dan etnis yang ada di Nusantara juga
dipersilahkan ikut bergabung dalam penerbitan buku ini.
Teknis:
1) Penerbitan Antologi PUISI MENOLAK KORUPSI 5; “Perempuan Menentang Korupsi!” bersifat independen, nirlaba, serta berdasar kemandirian individu yang menjunjung tinggi kebersamaan.
1) Penerbitan Antologi PUISI MENOLAK KORUPSI 5; “Perempuan Menentang Korupsi!” bersifat independen, nirlaba, serta berdasar kemandirian individu yang menjunjung tinggi kebersamaan.
2) Penerbitan ini merupakan
kelanjutan dari program penerbitan antologi puisi sebelumnya, yang selama ini
dilakukan oleh Gerakan Puisi Menolak Korupsi; merangkum dan mengakomodir puisi
karya para penyair dan masyarakat umum dari seluruh Indonesia dengan beragam
latar belakang, strata, etnis, usia, dan gaya penulisan.
3) Puisi merupakan karya asli,
bertema “Perempuan Menentang Korupsi!” yang merupakan representasi atau tafsir
dari gagasan di atas.
4) Untuk menjaga kualitas tematik
dan puitik agar penerbitan ini proporsional sebagai buku sastra, akan dilakukan
seleksi obyektif atas puisi yang masuk oleh Sosiawan Leak (Koordinator Gerakan
PMK).
5) Biaya percetakan/penerbitan akan
didukung bersama-sama oleh para penyair yang karyanya lolos seleksi dan dimuat
dalam antologi.
6) Selain mengirim karya, pada tahap
selanjutnya (usai seleksi) penyair yang karyanya lolos dimohon mengirim iuran
ongkos cetak/penerbitan minimal Rp 100.000,oo.
7) Iuran tersebut akan dikembalikan
kepada para penyair dalam wujud buku Antologi PUISI MENOLAK KORUPSI 5;
Perempuan Menentang Korupsi! yang jumlahnya sebanding dengan nominal iuran.
8) Seluruh proses mulai dari
pengumpulan naskah, seleksi, administrasi, dan tahapan penerbitan akan
diinformasikan secara transparan lewat Facebook PUISI MENOLAK KORUPSI, Facebook
Sulis Bambang, dan Facebook Sosiawan Leak.
9) Kesediaan berpartisipasi dan
mengirim puisi ditunggu hingga tanggal 15 Juli 2015.
10) Pengumuman seleksi karya akan
diinformasikan secara terbuka 30 Juli 2015.
11) Dipersilahkan mengirimkan lebih
dari 1 puisi (disertai biodata, foto diri, alamat detil, email, facebook, dan
nomor hp ke email: sosiawan.leak@yahoo.com,
hemofilia_smg@yahoo.com, inbox
Facebook Sosiawan Leak atau inbox Facebook Sulis Bambang.
Sulis Bambang (Koordinator
Penerbitan)
Sosiawan Leak (Kurator)
terimakasih banyak, sangat menarik sekali..
BalasHapus