Selasa, 05 Juli 2011
perlahan fajar meniti lazuardi biru
deru angin mengiring lembut kicauan burung
dedaunan masih tampak berbening embun
namun di sudut lain
hampa mendera
angin berlalu si disisi rintihan tangis
perih kehilangan
menjelma kelam
jejak sayap - sayap patah berbekas tak terarah
tak pernah kembali
pergi,,,
isyarat bergema membalut luka
bumi telah basah oleh tetesan bening jiwa -jiwa yang kehilangan,,,,
" teruntuk dai sejuta umat,semoga pilar pilar Ilahi Robbi menaungi pembaringan terakhirmu,,,berharap pesan dan harapanmu mengakar di jiwa jiwa penghuni alam,,,,"
selamat tinggal,,,, ^_^
perlahan fajar meniti lazuardi biru
deru angin mengiring lembut kicauan burung
dedaunan masih tampak berbening embun
namun di sudut lain
hampa mendera
angin berlalu si disisi rintihan tangis
perih kehilangan
menjelma kelam
jejak sayap - sayap patah berbekas tak terarah
tak pernah kembali
pergi,,,
isyarat bergema membalut luka
bumi telah basah oleh tetesan bening jiwa -jiwa yang kehilangan,,,,
" teruntuk dai sejuta umat,semoga pilar pilar Ilahi Robbi menaungi pembaringan terakhirmu,,,berharap pesan dan harapanmu mengakar di jiwa jiwa penghuni alam,,,,"
selamat tinggal,,,, ^_^
0 komentar:
Posting Komentar